Sabtu, 23 April 2016

contoh soal akuntansi

contoh soal akuntansi



Berikut disajikan contoh soal dan penyelesaiannya mulai dari pencatatan ke dalam jurnal khusus, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, dan laporan keuangan. Neraca saldo (trial balance) Perusahaan Surya Sejati pada 31 Desember 2007, yaitu sebagai berikut.
Kas
Rp 23.328.000,00
Piutang dagang
Rp 44.976.000,00
Persediaan barang dagangan
Rp 99.120.000,00
Asuransi dibayar di muka
Rp 3.000.000,00
Perlengkapan toko
Rp 2.040.000,00
Peralatan toko
Rp 43.440.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan toko
Rp 10.080.000,00
Utang usaha
Rp 30.800.000,00
Modal Nyonya Melani
Rp 143.416.000,00
Prive Nyonya Melani
Rp 20.000.000,00
Penjualan
Rp 585.280.000,00
Retur penjualan

dan pengurangan harga
Rp 10.880.000,00
Potongan penjualan
Rp 4.160.000,00
Pembelian
Rp 398.032.000,00
Beban gaji bagian penjualan
Rp 59.520.000,00
Beban iklan
Rp 14.400.000,00
Beban penjualan rupa-rupa
Rp 2.240.000,00
Beban gaji bagian kantor
Rp 23.520.000,00
Beban sewa
Rp 19.600.000,00
Beban administrasi rupa-rupa
Rp 1.320.000,00
Selama Desember 2007 dilakukan transaksi berikut.
1 Desember, dibayar sewa untuk Desember Rp1.920.000,00.
1 Desember, diterima wesel tagih Rp6.000.000,00 dari Perusahaan Sakti untuk pembayaran utang usahanya.
2 Desember, dibeli barang dagangan secara kredit dari Perusahaan Setia, dengan syarat 2/10, n/30, sebesar Rp20.000.000,00.
3 Desember, dibayar beban transportasi untuk pembelian tanggal
2 Desember Rp600.000,00.
5 Desember, dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Antik dengan syarat 2/10, n/30.
7 Desember, diterima uang sebesar Rp13.520.000,00 dari Perusahaan Raksa untuk pembayaran utang usaha.
10 Desember, dijual barang secara tunai Rp 14.640.000,00.
12 Desember, dibayar barang dagangan yang dibeli tanggal 2 Desember.
13 Desember, diterima kembali barang dagangan yang dijual pada 5 Desember sebesar Rp 1.200.000,00.
14 Desember, dibayar beban iklan untuk setengah bulan terakhir Desember Rp 2.000.000,00.
15 Desember, diterima kas dari penjualan pada 5 Desember.
19 Desember, dibeli barang dagangan sebesar Rp 6.920.000,00 secara tunai.
19 Desember, dibayar Rp 20.760.000,00 kepada Perusahaan Shinta untuk melunasi utang usaha.
20 Desember, dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Jaya, sebesar Rp 12.800.000,00 dan syarat pembayaran 1/10, n/30.
21 Desember, dibayar beban pengiriman untuk penjualan 20 Desember sebesar Rp 480.000,00.
21 Desember, diterima kas sebesar Rp 24.800.000,00 dari Perusahaan Abadi untuk pembayaran utang usaha.
21 Desember, dibeli barang dagangan secara kredit dari Perusahaan Melati dengan syarat-syarat 1/10, n/30 sebesar Rp 10.000.000,00.
24 Desember, dikembalikan sebuah barang dagangan sebesar Rp 2.000.000,00 dari pembelian barang tanggal 21 Desember.
25 Desember, dikembalikan uang tunai atas penjualan tunai sebesar Rp 600.000,00.
27 Desember, dibayar gaji bagian penjualan Rp 2.160.000,00 dan gaji bagian kantor Rp 720.000,00.
29 Desember, dibeli perlengkapan toko secara tunai sebesar
Rp280.000,00.
30 Desember, dijual barang dagangan secara kredit kepada Perusahaan Genius dengan syarat 2/10, n/30 Rp34.790.000,00.
30 Desember, diterima kas penjualan tanggal 20 Desember.
30 Desember, dibayar pembelian 21 Desember.
Data penyesuaian pada 31 Desember, yaitu sebagai berikut.
a. Pendapatan bunga dari wesel tagih yang belum diterima sebesar Rp80.000,00.
b. Persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp75.854.000,00.
c. Asuransi yang terpakai sebesar Rp1.000.000,00.
d. Perlengkapan toko yang tersisa sebesar Rp840.000,00.
e. Penyusutan peralatan toko sebesar Rp7.088.000,00. 
f. Gaji yang belum dibayar, yaitu gaji bagian penjualan sebesar Rp320.000,00 dan gaji bagian kantor Rp112.000,00.
Berdasarkan data tersebut, dibuat jurnal khusus dan buku besar seperti berikut.
jurnal khusus dan buku besar
Berdasarkan saldo akun yang ada pada buku besar Perusahaan Surya Sejati, dapat disusun neraca saldo seperti berikut.
Neraca Saldo
Berdasarkan data penyesuaian Perusahaan Surya Sejati, dapat disusun jurnal penyesuaian seperti berikut.
jurnal penyesuaian
Setelah dibuat jurnal penyesuaian, selanjutnya disusun neraca lajur sebagai berikut.
neraca lajur
Selanjutnya dapat disusun laporan keuangan seperti berikut.
a. Laporan laba/rugi
Laporan laba/rugi
b. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal
c. Neraca
Neraca
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas

my class





akuntansi pajak

Akuntansi Pajak (Tax Accounting) - Sebagai suatu system informasi, akuntansi dibutuhkan oleh berbagai pihak baik pihak internal suatu organisasi tersebut maupun pihak eksternal, seperti manajer, pemerintah masyarakat dan sebagainya. Maka akan dihasilkan suatu akuntansi pajak yang menjadi dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Sehingga perlu diingat disini, bahwa akuntansi pajak bukan merupakan “ buku kedua”. Maka dapat memahami akuntansi pajak, harus memahami terlebih dahulu proses akuntansi serta didukung kemampuan dalam memahami peraturan perpajakan.




Pengertian Akuntansi Pajak 

Akuntansi bukan hanya kegiatan pencatatan transaksi bisnis perusahaan saja. pengertian akuntansi lebih luas dari sekedar pencatatan. Akuntansi juga meliputi kegiatan menganalisa dan meninterpretasi aktivitas ekonomi suatu perusahaan untuk kemudian dikomunikasikan kepada pengguna laporan akuntansi sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan secara tepat. secara singkat, tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 
Secara sederhana akuntansi pajak dapat didifinisikan sebagai  sistem akuntansi yang mengkalkulasi, menangani, mencatat, bahkan menganalisa dan membuat strategi perpajakan sehubungan dengan kejadian-kejadian ekonomi (transaksi) perusahaan. Akuntansi pajak adalah akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan perpajakan dan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan perpajakan beserta aturan pelaksanaannya. Fungsi akuntansi pajak adalah mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan yang memuat perhitungan perpajakan. 
Pada perusahaan bersekala menengah dan besar, kesadaran akan pentingnya akuntansi pajak telah ada dan diterapkan secara serius. Akan tetapi tidak sedikit perusahaan (apapun sekalanya) belum menyadari pentingnya akuntansi pajak. Ada kecendrungan untuk mengabaikan atau tidak mau pusing mengurusinya, sehingga diserahkan kepada konsultan, yang hampir pasti tidak mengetahui operasional perusahaan yang ditanganinya secara benar dan detail, yang sangat mungkin dapat menjerumuskan perusahaan.
Akuntansi pajak berfungsi mengolah data kuantitatif untuk disajikan sebagai laporan perpajakan. Pada dasarnya akuntansi pajak merupakan bahasan mengnenai peraturan perpajakan, baik mengenai PPh, PPn, dan pajak=pajak daerah dikaitkan dengan akuntansi Praktik akuntansi sangat erat kaitannya dengan praktik perpajakan. Namun, standar maupun aturan yang menjadi acuan dari kedua bidang tersebut memiliki beberapa perbedaan penting, sehingga tidak jarang menimbulkan kebingungan bagi kalangan praktisi, perusahaan, maupun individu. Padahal berbagai produk yang dihasilkan sesuai dengan standar akuntansi menjadi masukan (input) dalam perhitungan pajak.

Fungsi Akuntansi Pajak

  
Fungsi akuntansi pajak adalah mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan keputusan. oleh sebab itu maka akuntansi harus memenuhi tujuan kualitatif. Adapun fungsi akuntansi perpajakan adalah mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan yang memuat perhitungan perpajakan.
   
Adapun tujuan kualitatif akuntansi perpajakan antara lain sebagai berikut :
  1. Relevan
  2. Dapat dimengerti
  3. Daya uji / Verifiability
  4. Netral
  5. Tepat waktu
  6. Daya banding / Comparability
  7. Lengkap

 

 Teori Akuntansi Pajak

Teori akuntansi pajak adalah suatu penalaran logis dalam bentuk seperangkat azaz atau prinsip yang diakui dalam ketentua peraturan perpajakan yang merupakan :
  •  Kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek akuntansi
  •  Pedoman bagi pengembangan praktek-praktek dan prosedur baru
  •  Dapat dipergunakan untuk menjelaskan praktek-praktek yang sekarang, sedang berjalan tetapi tujuan utamanya adalah mengadakan suatu kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan praktek akuntansi  yang sehat.

Pernannya didalam perusahaan adalah signifikan, yaitu :

  1. Memberikan membuat perencanaan dan strategi perpajakan (dalam artian positif)
  2. Memberikan analisa dan prediksi mengenai potensi pajak perusahaan di masa yang akan datang.
  3. Dapat menerapkan perlakuan akuntansi atas kejadian perpajakan (mulai dari penialian/penghitungan, pencatatan (pengakuan) atas pajak, dan dapat menyajikannya di dalam laporan komersial maupun laporan fiskal perusahaan.
  4. Dapat melakukan pengarsipan dan dokumentasi perpajakan dengan lebih baik, sebagai bahan untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi.



Persamaan Akuntansi Pajak

Dikenal beberapa persamaan yang dijadikan rumus dasar atau persamaan dasar yang menjelaskan hubungan antara kepemilikan dan kewajiban keuangan suatu perusahaan. Persamaan dasar dalam akuntansi perpajakan sama persis dengan akuntansi komersial yakni : "harta yang dimiliki perusahaan (aktiva) sama dengan hak atau klaim atas harta tersebut (kewajiban) ditambah  dengan  modal". yang bisa diformulasikan dalam rumus sebagai berikut :


                  AKTIVA       =      HUTANG    +      MODAL
Setiap kejadian ekonomi (transaksi) perusahaan, yang dicatat dalam laporan komersial, berkonsekwensi dan berimplikasi terhadap kewajiban pajak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mau tidak mau, semua pembayaran maupun penerimaan kredit pajak tersebut harus di jurnal dan dinyatakan dalam laporan komersial yang berbasis akuntansi keuangan sebagai pengurangan terhadap laba perusahaan.